Sebelum tahun 80an menikah pada usia muda sangatlah nge-trend pada saat itu, kita bias tanyakan ke orang tua kita yang menikah pada tahun-tahun itu. Selain menikah muda, trend pada saat itu adalah “Banyak Anak Banyak Rezeki”, meskipun rezeki datangnya tetap dari Tuhan dan bukan dari anak, tetapi kita percaya bahwa anak itu bias mendatangkan rezeki yang didatangkan Tuhan melalui seorang anak.
Korelasinya adalah dengan menikah muda, para Orang Tua Muda atau ada istilah yang menyebut “Baby Boomers” akan menciptakan dan melahirkan anak-anak mereka sekuat-kuatnya, semampu-mampunya dan sebanyak-banyaknya, sehingga pada saat mereka menginjak usia lanjut akan ada yang mengurus mereka dan menggantikan posisi mereka untuk menafkahkan hidup. Banyak dari mereka yang sudah menikah di umur belasan tahun, bahkan baru tamat SMA sudah langsung dilamar untuk menikah.
Perubahan dari kemajuan zaman yang pesat membuat tahun 80an – akhir 90an menjadi tahun-tahun yang seret akan pernikahan dini, mungkin disebabkan juga oleh keadaan ekonomi dan faktor-faktor lainnya.
Tahun 2000an sampai dengan sekarang, sudah banyak dijumpai Ibu-Ibu muda, bahkan Ibu-Ibu Prematur, diusia yang sangat dini, mereka sudah menikah dan memiliki anak. Perkembangan zaman yang pesat juga, membuat pola pikir kembali berubah ke zaman sebelum tahun 80an, pasangan-pasangan muda berani mengambil keputusan untuk menikah dini.
Alasannya kali ini berbeda, karena mereka ingin umur anak dan umur orang tua tidak terlalu jauh bedanya, dari jumlah anak yang diinginkan pun berbeda, kali ini mereka menginginkan 2 – 3 orang anak saja. Kebutuhan hidup yang tinggi dan selalu meningkat tajam, menjadikan orang tua muda ini membatalkan niat mereka untuk memiliki banyak anak.
Pesan untuk para Blogger, nikah muda bukanlah hal mudah, kita harus siap lahir dan batin untuk membangun suatu keluarga baru, siap dari sisi finansialnya, siap menghadapi keluarga dari pasangan hidup kita, siap menjadi Suami/Istri, Ayah/Bunda dan seterusnya. Jadi, bagi yang belum menikah, siapkanlah diri sampai benar-benar matang, baru putuskan untuk menikah, lalu lihat hasilnya.